INDRAMAYU, SMNNews.co.id – Siswa SMP 1 Sindang Belajar Pembuatan Kompos dan Cara Menanam dengan benar serta merawat tanaman pada kegiatan Cimanuk Ceria. Dalam kegiatan tersebut didamping oleh Seluruh PPL UPTD Ketahanan Pangan dan Pertanian Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, yang mana cara membuat alur produksi pupuk kompos organik serta pola menanam dengan benar dan perawatan tanaman, yang dilaksanakan di Taman Cimanuk yang merupakan tempat edukasi di alam terbuka. Para siswa sangat antusias dan tampak senang bermain dan belajar di area Taman Cimanuk ini. Pada kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi siswa demi terwujudnya “Indramayu Bermartabat”.
Acara tersebut di hadiri oleh Seluruh PPL UPTD KPP se-Kecamatan Sindang. Dalam Penjelasan Team Dari PPL UPTD KPP Kecamatan Sindang yang disampaikan oleh Mamat Ruchajat mengatakan, Budidaya tanaman organik menggunakan pendekatan ekosistem yang selaras dengan proses ekologi dan biologi, seperti hubungan dalam jaringan makanan, pemeliharaan kesuburan tanah, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) secara alami dan penganekaragaman makhluk hidup lain dalam ekosistem. Dan salah satu program Pemerintah untuk pembangunan Budi Daya Tanaman Organik.
Baca Juga : Hadiri Panen Raya di Ngawi, Danrem 081/Dsj Tegaskan Dukung Pertanian Ramah Lingkungan
“Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan kembali Mananam Tanaman organik karena diakui mempunyai manfaat ekologis yang lebih bagus. Sistem ini mampu memperbaiki mutu lahan yang terdegradasi akibat penggunaan pupuk anorganik secara terus-menurus. Sistem ini juga menghindarkan dampak kesehatan dan ekologis dari residu pestisida kimiawi, sehingga dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan berkualitas,” ujarnya.
“Pupuk kompos sangat baik bagi Tanaman karena bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Dengan menggunakan pupuk kompos secara terus menerus dalam rentang waktu tertentu akan menjadikan kualitas tanah lebih baik. Pembuatan pupuk kompos sendiri baik bahan baku, tempat pembuatan maupun cara pembuatan juga dapat dilakukan oleh siapapun dan dimanapun,” lanjut Mamat.
Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan kompos ini adalah sampah organik yaitu daun – daunan kering, EM4 (Effective Microorganism 4), gula, dan air. Sedangkan untuk alat yang diperlukan yaitu bak kompos, pengaduk, ember kecil, dan sarung tangan. Perbandingan komposisi gula : EM4 : air yaitu 1:1:50. Hal yang dilakukan pertama adalah sampah organik yang berupa daun-daun kering dipisahkan dari kotoran seperti batu, ranting, plastik dan dipilah pula dengan daun yang masih segar atau basah agar pemasakan kompos dapat merata. Daun kering diperoleh dari daun yang telah berguguran sekitar kita sendiri yang mudah di dapatkan. Daun – daun kering yang telah dipisahkan selanjutnya dicacah dan diberikan EM4 yaitu cairan yang mengandung mikrooganisme pengurai sehingga dalam waktu singkat akan diperoleh kompos yang berkualitas baik. EM4 sebelumnya sudah dilarutkan menggunakan gula dan air. Proses pemasakan yang dibutuhkan adalah selama 30 hari. Hasil pupuk kompos dengan menggunakan daun kering biasanya bercirikan berwarna coklat kehitaman, tidak berbau, dan berbentuk butiran gembur namun kasar.
Baca Juga : Lewat Program UMKM yang lebih Produktif, Pemuda Lamongan Ciptakan Produk Kis Fruit Dari Buah Melon
“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat membantu Para Siswa dalam Pemahaman pembuatan kompos dan Pola Tanam Organic dari dini dengan segala manfaat yang ada pada pupuk kompos. Selain itu para siswa juga dapat memaksimalkan penggunaan daun kering sebagai bahan pupuk kompos sehingga mengurangi ketergantuangan penggunaan pupuk anorganik atau kimia,” tutupnya. (sugeng)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!