Ngawi, suaramedianasional.co.id – Hujan deras dan banjir yang melanda Ngawi selama beberapa minggu terakhir merusakkan embung Hargosari, Kecamatan Sine. Akibatnya sekitar 6 hektar sawah siap panen mengalami kerusakan karena terendam. “Rusaknya pada 8 Maret lalu, jadi ada yang longsor dan jebol sehingga air mengalir ke sawah-sawah,” ujar Eko Heru Tjahjono, pelaksana tugas (plt) Kepala BPBD Ngawi.
Beberapa DAM pembagi air juga ikut rusak diantaranya DAM Gendol, DAM Jublek 1, DAM Senanas 1, DAM Sekere, DAM Segedongan, DAM Petung 1 dan DAM Seduet. Laporan ternak juga ikut hilang yakni bebek sebanyak 60 ekor dan jembatan penghubung Desa Gendo dan Desa Sine.
Menurut Heru, seluruh kerusakan, bukan hanya pada Embung Hargosari, namun keseluruhan dampak bencana banjir yang melanda Ngawi 6-9 Maret lalu masih dalam pendataan. Pihaknya melakukan kerjasama dan koordinasi dengan OPD lainnya, karena nantinya terkait dengan ganti rugi yang dapat diberikan pemerintah. “Saat ini, penanganan yang dilakukan BPBD masih pada hal yang urgen, misalnya kebutuhan pangan, sandang dan tempat tinggal, masalah ganti rugi akan kita usulkan setelah semua data masuk,” ujarnya.
Pendataan dari semua OPD ini, misalnya meliputi kerugian atas sawah gagal panen, ternak hilang, rumah rusak dan roboh, kerusakan infrastruktur serta fasilitas lainnya. Semua data ini ditunggu BPBD sampai Rabu (13/3) mendatang. “Saat ini, keluhan yang banyak dan urgen ya soal kesehatan dan kebutuhan buku serta alat tulis dan seragam bagi anak sekolah,” kata Heru.
Beberapa sekolah yang sempat terendam banjir beberapa waktu lalu juga harus didata kerusakan dan kendalanya karena sudah menjelang ujian nasional. “Laporan atas hal ini juga kami tunggu dari Dinas Pendidikan,” katanya. (ari)