HomeBERITAWisata Belum Dibuka, Menunggu Penurunan Kasus Covid-19

Wisata Belum Dibuka, Menunggu Penurunan Kasus Covid-19

Bupati Kediri Saat di Kampung Anggrek
Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno Saat di Kampung Anggrek

Kediri, SMNNews.co.id – Usai meresmikan Kampung Tangguh Semeru di Desa Kunjang Ngancar, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno langsung menuju Kampung Anggrek yang berada di Desa Sempu Kecamatan Ngancar, (22/6/20). Di tengah pandemi covid 19 seperti sekarang ini pariwisata menjadi salah satu sektor yang sangat rentan terjadi penularan.

Pariwisata yang ada di Kabupaten Kediri merupakan tujuan utama wisatawan untuk berkunjung. Melihat hal tersebut, beliau tak mau gegabah dalam mengambil keputusan pembukaan tempat wisata. Sejumlah aturan terkait kenormalan baru juga belum sepenuhnya diturunkan oleh pemerintah pusat.

“Saat ini pemerintah sedang fokus dalam penanganan Covid-19 dahulu dengan berbagai pertimbangan yang masih dimatangkan. Jadi sampai sekarang obyek wisata belum bisa dibuka,” jelas Bupati.

Bukan tanpa alasan. Saat ini kasus Covid-19 di Jawa Timur khususnya Kabupaten Kediri masih belum menurun, walaupun sudah banyak yang dinyatakan sembuh. Jika pariwisata dibuka, tak menutup kemungkinan warga dari luar daerah akan berdatangan ke Kabupaten Kediri.

“Kita tidak bisa menyaring wisatawan dari daerah mana saja. Apalagi di Jawa Timur khususnya Kota Surabaya ini merupakan daerah tertinggi nomor dua kasus positif Covid-19 di Indonesia,” jelasnya.

Kasus di Kota Surabaya itu hanya selisih sedikit dengan Ibu Kota Jakarta, sehingga membuat Surabaya sebagai episentrum Covid-19. Termasuk beberapa daerah lain di Jatim seperti Gresik, Sidoarjo dan Lamongan. Sehingga apabila tergesa-gesa membuka sektor pariwisata, ditakutkan nanti akan ada lonjakan kasus di Kabupaten Kediri.

“Jadi kita pertimbangkan dulu hal ini, demi keamanan bersama. Kita tidak bisa gegabah, kalau kita membuka pariwisata, paling tidak tempat ibadah harus sudah dibuka juga. Sampai sekarang saya masih menghimbau masyarakat untuk beribadah di rumah saja,” tambahnya.

Hingga saat ini, pemerintah daerah terus melakukan penggodokan terkait aturan-aturan pada setiap instansi. Termasuk dalam pengelolaan pariwisata milik pemerintah kabupaten. Peraturan ini dibuat agar nantinya sektor pariwisata benar-benar aman untuk wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Terlebih lagi menggugah kedisiplinan masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19 sangat dibutuhkan. Jika masyarakat patuh dan disiplin, maka wabah ini akan bisa segera ditekan.

“Kita berharap setelah pandemi ini ditekan masyarakat bisa kembali beraktivitas, salah satunya traveling. Yang jelas, jangan sampai ada wisatawan yang justru ingin berlibur, akan tertular atau menularkan virus di lokasi wisata. Sedapat mungkin kita cegah, dan mudah-mudahan bisa segera turun kasusnya,” pungkasnya.(Kominfo/adv/kan)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Bupati Pasaman Janji Akan Bantu Pembangunan Masjid Taqwa

PASAMAN, SMNNews.co.id - Bupati Pasaman Sabar AS berjanji akan membantu pembangunan Masjid Taqwa yang berlokasi di Kampung Tuan, Jorong Tujuh Koto, Nagari Lubuk Layang,...

TKD Prabowo – Gibran Kabupaten Pasuruan Gelar Tasyakuran dan Halal Bihalal

PASURUAN, SMNNews.co.id - Dengan keputusan dari Mahkamah Konstitusi tentang penetapan pasangan Prabowo - Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Sebagai bentuk syukur atas kemenangan tersebut,...

Bupati Pasaman Hadiri Perpisahan Pondok Pesantren Nurul Hidayah

PASAMAN, SMNNews.co.id - Bupati  Pasaman, Sabar AS menghadiri perpisahan Santriwan dan santriwati pondok Pesantren Nurul Hidayah Simatorkis Nagari Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan, Sabtu...