BLITAR, SMNNews.co.id – Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini membuka acara Bimbingan Teknis pada Jumat (04/08/2023) di Wisata Edukasi Kampung Coklat Kabupaten Blitar.
Hadiri dalam acara tersebut Komisi IV Anggia Erma Rini, juga di hadiri Kasubag Direktorat Irigasi Kementrian Pertanian Faisal ST, M.M, dengan Nara sumber Wahyuni Setyo Lestari serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Wawan dengan peserta Kelompok Tani Wanita (KWT) Muslimat dari Kecamatan Kademangan dan KecamatanUdanawu.
Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini menjelaskan bimtek kali ini mensosialisasikan Sarana Prasarana terkait pertanian, mengenalkan Teknologi, dan program-program untuk para petani.
“Banyak program-program untuk kemajuan petani yang kita sosialisasikan dan berikan kepada para petani. Seperti Jalan Usaha Tani ( JUT), Pembagunan Irigasi, Pompa, dan sebagian besar sarana prasarana untuk para petani,” jelas Anggia Erma Rini.
Untuk di Blitar ini , terang Anggia banyak yang di berikan terkait program-program tersebut kepada petani, baik kepada Kelompok Tani, Kelompok masyarakat dan Kelompok Wanita Tani dengan nilainya yang beragam.
“Terkait cara mengusulkan program tersebut mudah Kok, semisal Kelompok Tani mengusulkan Jalan Usaha Tani (JUT) lalu direkomendasikan Dinas Kabupaten, kemudian menjadi aspirasi saya. Karena saya ini punya 5 aspirasi JUT, misal nya ditaruh di Blitar, lalu siapa yang mengusulkan atau membutuhkan dan itu pasti akan di realisasi,” ungkap Anggia.
Ia juga berharap dengan sosialisasi tersebut para petani di Blitar bisa lebih paham mekanisasi, tekhnologi, dan bisa di lakukan.
“Kalau kemarin dengan tradisional, lalu dengan adanya ini mudah-mudahan bisa lebih baik,” pungkas Anggia Erma Rini.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Wawan menyampaikan bahwa terkait Sarana dan Prasarana para petani ini sangat membutuhkan. Karena sekarang ini dengan adanya El Nio sangat berdampak luar biasa buat para petani di wilayah Blitar Selatan.
“Seperti ada petani yang menanam jagung, baru berumur 10,15 hari sampai 20 hari, kondisi tanamannya sangat memprihatikan, Dikarenakan tidak ada hujan, dari situlah para petani membutuhkan sarana pengairan, air sangat di butuhkan adanya embung, sumur yang dalam, perpipaan, bahkan kalau ada sumber mata air guna menaikan itu perlu ada pompa air dan sebagainnya,” terang Wawan.
Sedangkan kondisi Di Blitar Utara, ujar Wawan sumber airnya menipis. Baik yang di lereng Gunung Kelud, maupun lereng gunung Kawi itu sangat berkurang. Maka perlu ada sarana pengairan seperti sumur dan irigasi, karena di daerah Utara ada sumber air.
“Walau sedikit, kalau tidak ada saluran irigasi banyak yang hilang. Disana itu poros lintas nya tinggi, banyak yang meresap tidak sampai tujuan. Untuk yang ingin mendapatkan program usulan, ini harus Kelompok Tani yang sudah mengusulkan menggunakan proposal dan harus masuk di E Proposal serta terdata di Kementerian, itu yang bisa kita program kan,” tutur Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar. (bon)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!