NGAWI, SMNNews.co.id – Langit di atas Gunung Gede, Desa Wonosari, Kecamatan Sine, ramai oleh parasut warna-warni pada Jumat sore hingga Minggu (14-16/02/2020).
Di tengah cuaca sejuk lereng Gunung Lawu, puluhan remaja cekatan mengeluarkan bawaan mereka.
Salah satunya memisahkan diri sejenak. Pemuda itu sibuk mengaitkan harrness, jarinya mengepal dan mantap mengencangkan genggaman.
Ditatapnya awan yang biru, menakar angin, bersiap untuk upwing.
Sejurus kemudian langkah tegapnya sudah menghilang, berganti tubuh kekar yang melayang turun, tergantung pada tali yang mengikat parasut oranye miliknya.
Tubuh itu meliuk indah, mengambang di udara ke daerah lebih rendah, menuju zona landing.
Begitulah aktifitas para atlit paralayang akan meramaikan Gunung Gede di Wonosari, Sine.
Tahun ini, ada 110 peserta yang meramaikan ajang Festival Paralayang Liga Jatim seri 1 ini.
Bahkan, panitia juga mendatangkan Ike Ayu Wulandari, salah satu atlit paralayang asal Batu yang sempat menyabet medali dalam Sea Game 2018.
Kedatangannya diharapkan menambah semangat para peserta.
Suasana sejuk dan alam yang masih apik di Gunung Gede juga mendapat pujian Ony Anwar, Wakil Bupati Ngawi, saat membuka liga tersebut.
Paralayang juga diharapkan cukup memberi tuah bagi daerah pegunungan di Ngawi selatan dalam menrik wisatawan.
“Kami dukung dan semoga bisa jadi agenda rutin sehingga dapat menarik wisatawan,” ujar Ony.
Kegemaran akan paralayang juga ditularkan anak-anak muda setempat dengan membantu parasut sebanyak 2 unit.
Adanya sarana ini diharapkan akan membantu mereka ghiat berlatih untuk semakin membudayakan paralayang dan menjadikan Wonosari tetap jadi andalan untuk olahraga paralayang, meskipun daerah take off bertempat di lahan milik swasta yakni PT Candi Loka, pengelola perkebunan teh Jamus.
“Kita harapkan, dengan event ini akan menjadikan Wonosari jadi tujuan utama tempat bermain paralayang baik di tingkat regional maupun nasional,” pungkas Ony Anwar. (ari)