NGAWI, SMNNews.co.id – Adanya pandemi Corona menjadikan banyak berita tak jelas menghampiri masyarakat.
Salah satunya, kabar bahwa pasar-pasar tradisional bakal ditutup, bahkan secara paksa. Hal ini menjadikan kecemasan, sebab pasar selama ini jadi salah satu jujugan mayoritas warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bupati Ngawi menegaskan, tidak ada penutupan pasar-pasar tradisional, sebagai salah satu gerakan melawan Covid-19. Dia pun meminta agar warga Ngawi tidak mudah percaya hoaks atau kabar bohong.
“Penanganan kita tidak sampai menutup pasar atau toko serta tempat perdagangan, silakan beraktifitas ekonomi namun patuhi himbauan pemerintah,” tegas Budi Sulistyono, Bupati Ngawi.
Pria yang acap disapa Kanang ini menegaskan, protap yang dilakukan untuk kawasan pasar yakni membiasakan cuci tangan serta wajib bermasker baik untuk pembeli ataupun penjualnya.
“Kami memang meminta masyarakat kita tidak usah keluar rumah kecuali sangat perlu,” kata Kanang.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Ngawi, Yusuf Rosyadi, juga meminta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan kabar yang belum jelas.
“Pasar tidak tutup karena berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Sangat kita tekankan agar mematuhi ketentuan bermasker saat di pasar, tidak perlu berlama-lama agar tidak menimbulkan kemunan,” katanya.
Disdag Printaker Ngawi hanya memerintahkan penutupan pasar hewan sejak awal Maret, ditambah pelarangan penjual luar daerah berdagang di pasar-pasar Ngawi selama adanya pandemi Corona. (ari)