HomeBERITAStatus Darurat Kekeringan, Trenggalek Butuh Lakukan Reboisasi

Status Darurat Kekeringan, Trenggalek Butuh Lakukan Reboisasi

Pengiriman bantuan air beesih ke empat dusun di Kecamatan Gandusari

TRENGGALEK, SMNNews.co.id –  Kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Trenggalek terus meluas, dari data terakhir di tahun 2019 kekeringan meningkat sebanyak 60 desa dibanding tahun kemarin yang hanya sekitar 54 desa. Berbagai upaya dalam menanggulangi kekeringan terus dilakukan pemkab dengan mengucurkan anggaran sekitar Rp 1,2 milyar. Sedangkan untuk solusi jangka panjang seperti reboisasi, BPBD telah melakukan koordinasi dengan Dinas PKPLH, karena terkait reboisasi ada pada tupoksi dinas terkait. 

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardiny mengatakan untuk solusi jangka pendek telah dilakukan pemkab, seperti kali ini Bupati beserta jajaran pemerintah kabupaten mengirimkan air bersih sebanyak 24.000 liter kepada empat dusun terdampak di Kecamatan Gandusari. Selain jangka pendek, ia juga mengatakan telah dilaksanakan program jangka panjang untuk menanggulangi kekeringan. 

“Seperti sosialisi kepada masyarakat untuk mengatur pola hidup dengan menyayangi alam, Kita Bisa Menjaga Alam, Maka Alam Juga Bisa Menjaga Kita,” pintanya, Jum’at (1/11/2019) 

Sementara itu, Joko Rusianto Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek menjelaskan untuk data kekeringan yang terhimpun tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun kemarin. Tahun ini jumlah desa yang mengalami kekeringan ada 60 desa, sedangkan untuk tahun kemarin sekitar 54 desa. Jadi hampir di semua kecamatan di trenggalek dilanda kekeringan. Status kekeringan sendiri saat ini pada status darurat kekeringan dan berlaku hingga 30 november. 

“Dengan prediksi musim hujam dari BMKG mungkin di akhir november atau desember,” kata Joko

Ditambahkan Joko, karena wilayah Trenggalek sendiri merupakan wilayah pegunungan tandus dalam hal ini BPBD telah melakukan koordinasi dengan dinas PKPLH untuk melakukan reboisasi untuk jangkan panjangnya. Karena memang untuk reboisasi ada pada dinas terkait bukan di BPBD. Namun BPBD akan tetap memaksimalkan penanggulangan. Karena sementara ini semua kekeringan melanda di semua daerah. 

“Kalau saya memang reboisasi adalah solusinya terbaik namun wewenang itu berada pada dinas terkait, intinya untuk menanggulangi kekeringan kedepan mari Kita jaga alam, maka alam akan menjaga kita,” pungkasnya(rud)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Bupati Pasaman Janji Akan Bantu Pembangunan Masjid Taqwa

PASAMAN, SMNNews.co.id - Bupati Pasaman Sabar AS berjanji akan membantu pembangunan Masjid Taqwa yang berlokasi di Kampung Tuan, Jorong Tujuh Koto, Nagari Lubuk Layang,...

TKD Prabowo – Gibran Kabupaten Pasuruan Gelar Tasyakuran dan Halal Bihalal

PASURUAN, SMNNews.co.id - Dengan keputusan dari Mahkamah Konstitusi tentang penetapan pasangan Prabowo - Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Sebagai bentuk syukur atas kemenangan tersebut,...

Bupati Pasaman Hadiri Perpisahan Pondok Pesantren Nurul Hidayah

PASAMAN, SMNNews.co.id - Bupati  Pasaman, Sabar AS menghadiri perpisahan Santriwan dan santriwati pondok Pesantren Nurul Hidayah Simatorkis Nagari Tanjung Betung Kecamatan Rao Selatan, Sabtu...